Indonesia dan Amerika Serikat Rayakan Pelepasliaran Orangutan yang Ke-100

Press Release Shim

Speeches Shim

Indonesia dan Amerika Serikat Rayakan Pelepasliaran Orangutan yang Ke-100
Indonesia dan Amerika Serikat Rayakan Pelepasliaran Orangutan yang Ke-100
USAID Lestari

Untuk Diterbitkan Segera

Kamis, 16 Agustus, 2018
Swiny Andina
+62-21-34359000

The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) melepasliarkan Orangutan Kalimantan ke-100 yang direhabilitasi di Kalimantan Tengah dengan dukungan dari Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Pelepasliaran ini menunjukkan kemajuan bersama menuju perlindungan yang lebih baik terhadap spesies ikonik yang terancam punah dan menjadi pelepasliaran lebih dari 100 orangutan di bawah kemitraan USAID dan BOSF dari tahun 2016-2018. Acara diselenggarakan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya dan dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten Katingan, BOSF, media lokal dan nasional serta USAID LESTARI.

“USAID bangga bermitra dengan Pemerintah Indonesia dan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo untuk mendukung upaya berbagai pemangku kepentingan dalam melestarikan orangutan. Pelepasliaran yang ke-100 ini menjadi tonggak kunci, yang kami harap akan menginspirasi komitmen yang lebih luas untuk perlindungan orangutan Indonesia dan habitat hutan tempat tinggal mereka,“ demikian kata Direktur USAID Indonesia, Erin E. McKee.

Orangutan adalah spesies kunci yang berasal dari hutan hujan Sumatra dan Kalimantan dan merupakan satu-satunya jenis kera besar di Asia. Menurut laporan International Union for Conservation of Nature, populasi orangutan dunia telah menurun sekitar 80 persen dalam 75 tahun terakhir, selama kurun waktu tersebut jumlah total penurunan orangutan adalah sekitar 1.000 ekor per tahun. Pendorong utama adalah kerusakan habitat karena pembukaan hutan untuk pengembangan pertanian. Kegiatan seperti ini seringkali mendesak orangutan ke perkebunan menghadapkannya pada konflik dengan masyarakat sehingga membutuhkan penyelamatan dan rehabilitasi.

USAID berkomitmen untuk mengatasi tantangan ini melalui kemitraan dan memberdayakan organisasi lokal yang bekerja di garis depan konservasi orangutan. Melalui program USAID LESTARI, USAID mendukung BOSF untuk menyelamatkan, merehabilitasi dan melepasliarkan orangutan ke habitat yang aman di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. Keberhasilan pelepasliaran ini mencerminkan kemajuan yang telah dicapai oleh staf taman nasional dalam meningkatkan pengelolaan dan perlindungan taman nasional untuk mendukung pertumbuhan populasi orangutan dan hutan sehat, dan akan menguntungkan masyarakat yang kehidupannya bergantung pada hutan dan juga ekonomi yang lebih luas.

Ir. Wiratno, MSc. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KSDAE-KLHK) mengatakan “Data dari Ditjen KSDAE memperlihatkan lebih dari 50% populasi satwa tidak berada di dalam kawasan konservasi tapi berada di kawasan hutan produksi, hutan lindung bahkan di Areal Penggunaan Lain (APL). Upaya perlindungan terhadap kelestarian satwa ini menjadi sangat penting untuk dilaksanakan oleh berbagai pemangku kepentingan seperti pelaku bisnis, pemerintah daerah, LSM dan Masyarakat Adat. Ke depan diharapkan orangutan yang berada di luar Kawasan Konservasi dapat terlindungi seperti halnya orangutan yang ada di dalam kawasan konservasi. Semangat bekerjasama menjadi kunci untuk selanjutnya kita bersinergi.”

USAID LESTARI hanyalah salah satu prakarsa lingkungan Kedutaan Besar AS di Indonesia, yang menunjukkan luasnya keterlibatan di bawah Kemitraan Strategis AS-Indonesia. USAID LESTARI mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dan melestarikan keanekaragaman hayati di ekosistem hutan dan bakau bernilai tinggi. Pemerintah Amerika Serikat telah bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk mendukung upaya konservasi hutan melalui program USAID LESTARI sejak tahun 2015.